kemudianpersoalan tentang Muhammad dalam Taurat dan Injil, ane sebagai Muslim tidak percaya bahwa terdapat ayat-ayat suci Tawrot yang menghimpun prediksi tentang kedatangan Nabi Muhammad karena tidak ada satupun keterangan itu dalam dalil Qur'an kecuali tafsir atas ayat Al-Baqoroh: 75-82. ane bukan mendiskreditkan penafsiran para mufassirin

Kitab Taurat menegaskan Muhammad SAW nabi dan rasul pamungkas. Rasulullah SAW ilustrasi Berita tentang kedatangan nabi dan rasul terakhir, yaitu Muhammad SAW tidak hanya disebutkan dalam Injil, tetapi juga kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS. Allah SWT berfirman, dalam Surat Al Araf ayat 157. "Yaitu orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka." Menurut Ibnu Al Jauzy dalam kitab Al Wafa, dalam Taurat, Nabi Muhammad memiliki ciri-ciri yang sama dengan yang ada dalam Alquran. Dalam Taurat Nabi Muhammad diutus sebagai saksi, dan pembawa kabar gembira serta pemberi peringatan, untuk menjaga agama. Muhammad SAW disebut Al-Mutawakkil, bukan orang yang berperangai jahat, bukan pula orang yang kasar, dan bukan orang suka berteriak di pasar. Dia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi pemaaf. Allah SWT tidak akan mencabut nyawa beliau sebelum agama yang bengkok menjadi lurus, sehingga mereka semua mengucapkan kalimat La llaha illallah. Allah membuka melalui beliau mata orang-orang yang buta, telinga-telinga yang tuli dan hati-hati yang lalai." Lafal hadis ini hanya diriwayatkan Al Bukhari. Dalam Taurat juga dijelaskan mengenai riwayat hidup Muhammad SAW. Dia lahir di Makkah. Tempat hijrah beliau adalah Thabah Madinah. Kekuasaan beliau berada di Syam. Beliau bukan orang yang keji, tidak pula suka berteriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi beliau suka memberi maaf." Umat beliau adalah orang orang yang suka memuji Allah SWT, bertakbir pada setiap tempat, bertahmid pada setiap rumah. Mereka mengenakan sarung pada setengah badan mereka. Mereka berwudhu dengan membasuh anggota badan mereka. Mereka diserukan di langit. Barisan mereka dalam peperangan seperti barisan mereka pada waktu shalat. Pada malam hari, suara mereka mendengung seperti dengungan lebah. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Disebutkanbahwa kitab Injil diturunkan Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi Isa 'alaihis salam pada malam kedelapan belas di bulan Ramadhan, 1050 tahun setelah turunnya Zabur. Kitab Injil ditulis dalam bahasa Suryani dan menjadi petujuk hidup bagi Bani Israil. Abu Zur'ah ad Dimisyqiy berkata, "Abdullah bin Shalih telah menceritakan
Saya dan Imam Ruswan mempunyai hubungan yang sangat baik. Dia bertanya kepada saya, mengapa umat Nasrani tidak percaya Muhammad disebut dalam Kitab Taurat. “Di manakan dia disebutkan?” saya bertanya. “Dalam Kitab Ulangan 18,” jawabnya. Lalu kami membincangkannya bersama. Allah Menjanjikan Seorang Nabi akan Datang Dalam Kitab Ulangan, Allah memberitahukan pada Musa “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini . . . dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” Taurat, Ulangan 1818. Umat Muslim Percaya ini Merujuk kepada Muhammad Saya mengerti mengapa Muslim memikirkan ayat tersebut merujuk kepada Nabi Islam. Sudah tentu, bila Nabi Islam adalah pribadi yang penting bagi Muslim, seharusnya Muhammad disebut dalam Kitab Taurat atau Injil. Tetapi apakah ramalan ini merujuk kepadanya? Nabi itu Adalah Orang Yahudi Hal yang pertama yang harus kita teliti adalah nabi yang akan datang itu adalah seorang yang berbangsa Yahudi, sama seperti Musa. Nabi Islam bukanlah seorang yang berbangsa Yahudi, bukan? Karena itu, firman tersebut bukanlah merujuk kepada Nabi Islam. Email kami jika Anda tidak setuju. Ratusan Nubuatan Merujuk Kepada Isa Terdapat lebih dari 300 nubuatan dalam Kitab Taurat tentang kedatangan dan pekerjaan Isa Al-Masih yang telah Ia genapi. Isa berkata, “Inilah perkataan-Ku . . . bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci” Injil, Rasul Lukas 2444-45. Dia Hanya Membicarakan Firman Allah Allah menjanjikan nabi ini, “Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” Ulangan 1818. Apakah Isa membicarakan firman Allah atau perkataan-Nya sendiri? Injil Yohanes 11 dan Al-Quran Qs 339 merujuk kepada Isa sebagai Firman Allah. Isa berkata bahwa Dia hanya memberitakan firman yang telah Allah berikan kepada-Nya. “Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa* [Allah], yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku” Injil, Yohanes 1249-50. Adakah Kita Menaati-Nya? Allah berkata, “dialah yang harus kamu dengarkan” Taurat, Ulangan 1815. Imam Ruswan mendengar dan menyelidiki kebenaran tentang Isa sesuai dengan janji Allah kepada Musa. Bukti ini menunjukkan kepada satu, yaitu Isa Al-Masih. Dalam ayat-ayat di atas, kita membaca bahwa Isa “membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.” Maukah Anda minta Isa untuk melakukannya untuk Anda? Ini sangat penting karena Isa berkata bahwa firman Allah “membawa kepada kehidupan kekal.” Hubungi kami jika Anda ingin minta Isa membuka pikiran Anda untuk mengerti Firman Allah. *Apabila Isa Al-Masih mengatakan bahwa Allah adalah “Bapanya”, ini membicarakan tentang hubungan sorgawi, bukan bapa fizikal atau biologi. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Mengapa nabi yang disebut dalam Kitab Taurat tidak cocok dengan Muhammad? Mengapa penting bahwa Isa Al-Masih menggenapi lebih dari 300 nubuat dari Taurat? Apakah saudara ingin Isa Al-Masih membuka pikiran saudara untuk memahami Kitab Suci? Jelaskan alasanya! Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Benarkah Ramalan Nabi Islam Tertulis Dalam Kitab Ulangan 18? Tidak Ada Nubuat Tentang Muhammad Dalam Kitab Allah! Apakah Isa Al-Masih Sama Dengan Nabi-Nabi Lainnya? Keistimewaan Identitas Muhammad dan Isa Al-Masih Video Apakah Isa Al-Masih Melebihi Nabi Lain? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718
Katakanlah "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati Nabi Muhammad SAW hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Salah satu bentuk rahmatnya ditunjukkan dengan sikap toleransinya terhadap pemeluk agama berbeda baik kalangan Nasrani dan kalangan Yahudi yang mana keduanya cukup banyak tinggal di SAW bergaul secara baik dengan umat Nasrani dan umat Yahudi. Rasulullah juga berpuasa pada Bulan Muharram untuk memperingati penyelamatan Nabi Musa dan bangsanya dari kekejaman SAW juga menghormati kitab suci kalangan Nasrani dan kitab suci kelompok Yahudi. Rasulullah SAW menghormati Taurat sebagaimana menghormati kitab suci Al-Quran. Rasulullah SAW memperlakukan kitab suci itu karena di dalamnya masih menyebut nama Allah ويسن القيام له أي للمصحف قال في التحفة صح أنه صلى الله عليه وسلم قام للتوراة وكأنه لعلمه بعدم تبديلها اهArtinya, “[Seseorang] dianjurkan untuk berdiri karenanya, yaitu karena menghormati mushaf. Syekh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sebuah hadits shahih menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berdiri untuk menghormatik Kitab Taurat seakan dia yakin bahwa tidak ada perubahan di dalamnya,” Lihat Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, [tanpa catatan kota, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah tanpa catatan tahun], juz I, halaman 69.Adapun bentuk penghormatan dapat berbeda di tiap zaman dan atau di setiap tempat. Penghormatan terhadap sesuatu dapat berbentuk gerakan berdiri, mengangkat topi, melambaikan tangan, atau gerakan lainnya sesuai dengan konvensi sosial yang berlaku di zaman dan di tempat SAW jelas mengambil sikap berdiri untuk menghormati kitab suci Taurat. Sikap berdiri ini merupakan konvensi sosial yang berlaku saat itu sebagai bentuk penghormatan atas ini memberikan pelajaran bagi umat beragama secara umum dan khususnya umat Islam untuk menghormati dan menghargai kitab suci Al-Qur’an dan kitab suci yang lain. Wallahu a lam. Alhafiz K AllahSWT berfirman tentang keberadaan Kitab Taurat dalam Surat Ali Imran ayat 3 yang artinya. membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil." Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad 7 M. Kitab ini merupakan penyempurna dan pembenar bagi kitab-kitab Allah SWT yang sebelumnya. Jadi

Jakarta - Allah SWT telah menurunkan wahyu berupa 4 kitab kepada keempat rasul-Nya. Salah satunya kitab Taurat. Siapa rasul penerimanya?Turunnya kitab kepada para rasul diterangkan dalam QS. Al Baqarah ayat 4 sebagai berikutوَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَArtinya "dan mereka yang beriman kepada Kitab Al Quran yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat."Adapun kitab yang dimaksudkan antara lain kitab Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran. Selain menurunkan kitab, Allah SWT juga menurunkan wahyu-Nya dalam bentuk suhuf atau kitab dan rasul yang menerimanya1. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa Kitab Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Taurat diturunkan untuk memberikan petunjuk bagi kaum Bani Israil. Kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani. Turunnya kitab Taurat termaktub dalam QS. Al Isra ayat 2 sebagai berikutوَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًاArtinya "Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil dengan firman "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku," QS. Al Isra 2Isi Kitab TauratKitab Taurat berisikan 10 pokok peraturan atau perintah yang sering disebut dengan The Ten Commandments. Secara keseluruhan kitab Taurat berisi tentang perintah untuk mengesakan Allah SWT, menghormati ayah ibu, dan menyucikan hari larangan di dalamnya meliputi menyembah berhala, menyebut nama Allah SWT dengan sia-sia, membunuh manusia, berzina, mencuri, menjadi saksi palsu, dan mengambil hak orang lain. Berikut isi kitab Taurat seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani1. Jangan ada pada Tuhan lain di Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan Ingatlah kamu akan hari sabat Sabtu, supaya kamu sucikan Berilah hormat kepada ibu Jangan membunuh sesama Jangan Jangan Jangan menjadi saksi Jangan berkeinginan memiliki hak orang keberadaan kitab yang diturunkan Allah SWT termasuk dalam rukun iman yang wajib diyakini umat Islam. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] erd/erd

AlInjil di Indonesia. Misi Isa Al-Masih dalam Membangkitkan Lazarus; Nabi Isa Al-Masih (AS) menyelamatkan seorang pengkhianat yang 'tesesat' muhammad dan taurat. Kitab Injil yang berubah (terkorupsi)! Apa yang hadits katakan? by Ragnar; 17/10/2017 11/12/2018;
Jakarta - Meski sudah lewat 12 Rabiul Awal, masyarakat di berbagai daerah masih melakukan berbagai acara untuk memperingati Maulid Nabi. Memang, tradisi di Indonesia, peringatan Maulid Nabi tidak mesti bersamaan pada hari H kelahiran Nabi. Kelahiran nabi akhir zaman, Muhammad SAW telah diramalkan oleh para ahli kitab, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka yakin nabi mulia itu akan datang dan menyempurnakan agama. Ramalan itu tak lepas dari disebutnya sosok dan ciri-ciri Nabi Muhammad SAW dalam kitab suci umat terdahulu. Misalnya, dalam Taurat maupun Injil. Kisah percakapan Nabi Musa dengan Allah SWT menunjukkan bahwa sebenarnya ciri-ciri Nabi Muhammad sudah disinggung dalam kitab suci. Antara Lesti Kejora, Lagu 'Sekali Seumur Hidup' dan Cinta Sejati dalam Perspektif Islam Maulid Nabi dan Kisah Nabi Musa Iri Lantas Kepincut Jadi Umat Muhammad SAW Antara Lesti Kejora, Lagu 'Sekali Seumur Hidup' dan Cinta Sejati dalam Perspektif Islam Bahkan saking mengimaninya, sebelum Rasulullah SAW lahir, umat Yahudi selalu bertawasul kepadanya agar diberi kemenangan saat melakukan peperangan. Mereka juga berdoa agar nabi akhir zaman itu berasal dari kaumnya. Namun, Yahudi adalah kaum yang tinggi hati. Akibatnya, ketika Nabi Muhammad SAW terlahir bukan dari Bani Israil, mereka tidak lagi mengimaninya. Sosok yang mereka tunggu ternyata terlahir dari bany Quraisy. Terlepad dari hal itu, dalam Kitab Taurat, sosok dan ciri-ciri Nabi Muhammad sudah tercatat dengan baik. Itu adalah jawaban kenapa rabi Yahudi bisa dengan mudah mengenali tanda-tanda kenabian Muhammad SAW, meski kala itu belum diangkat sebagai Rasul. Saksikan Video Pilihan IniBudidaya Lebah Madu Ala Santri Rubat Mbalong CilacapJemaat Samaria berjalan saat fajar menuju puncak Gunung Gerizim selama perayaan Shavuot menurut tradisi Samaria di dekat kota Nablus di Tepi Barat utara 5/6/2022. Perayaan ini menandai pemberian Taurat kepada orang Israel di Gunung Sinai selama tujuh minggu setelah eksodus alkitabiah mereka dari Mesir.AFP/Jaafar AshtiyehMengutip laman NU, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat berikut عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، قَالَ لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو فَقُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ. قَالَ أَجَلْ وَاللَّهِ، إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ كَصِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ "يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ، أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي، سَمَّيْتُكَ الْمُتَوَكِّلَ، لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ، وَلَا صخَّاب فِي الْأَسْوَاقِ، وَلَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ، وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ، بِأَنْ يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيَفْتَحَ بِهِ قُلُوبًا غُلفا، وَآذَانًا صُمًّا، وَأَعْيُنًا عُمْيًا " Artinya “Dari Atha bin Yasar, dia berkata, Dia pernah bertemu Abdullah ibnu Amr, lalu ia bertanya kepadanya, Ceritakanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah saw di dalam kitab Taurat.’ Abdullah bin Amr menjawab, Memang benar, demi Allah, sesungguhnya sifat beliau terdapat dalam kitab Taurat, persis seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an, Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, serta menjadi benteng bagi orang-orang yang ummi. Engkau adalah hamba dan Rasul-Ku, Aku menamaimu mutawakkil’ orang yang berserah diri, engkau tidak bersikap keras juga tidak berhati kasar. Allah tidak akan mencabut nyawanya sebelum ia mampu meluruskan ajaran agama yang menyimpang dengan kalimat La ilaha illallah’, menyadarkan orang yang hatinya masih tertutup dari kebenaran, telinganya masih tuli dari kebajikan, dan matanya buta dari ajaran yang lurus.’” Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Adzim, 2000 juz VI, halaman 407. Dalam tafsir tersebut, disebut bahwa Nabi Muhammad adalah saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Nabi Muhammad juga menjadi benteng bagi orang yang ummi bodoh atau membawa pencerahan. Nabi digambarkan sebagai orang yang berserah diri mutawakil, tidak keras dan berhati lembut. Nabi Muhammad tidak akan wafat sebelum berhasil meluruskan agama yang menyimpang dengan kalimat 'La ilaaha Illallaah', tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad juga membawa cahaya kebenaran untuk orang yang hatinya masih tertutup, masih tuli dari kebahikan dan buta matanya dari ajaran yang lurus. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. RumusCinta dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik. Agama dan Nasionalisme. Sholawat Fatih
Sebelum Alquran diturunkan, Allah SWT telah mengabarkan tentang keutamaan Rasulullah SAW yang tertuang dalam kitab-kitab samawi. Karena itu, para ahli kitab pun telah mengetahui tanda-tanda keutamaan Rasulullah. Seperti dikisahkan tentang bagaimana seorang pemuka Yahudi mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW yang telah tercantum dalam Taurat dan Injil. Sahabat bin Malik al Asyjai menceritakan pada suatu hari Nabi Muhammad SAW melakukan suatu perjalanan. Malik al Asyjai pun turut menyertai Nabi hingga mereka masuk ke dalam Sinagog Yahudi pada saat orang-orang Yahudi sedang merayakan hari rayanya. Orang-orang Yahudi itu pun tak menyukai kedatangan Nabi dan Malik al Asyjai berada di tengah-tengah mereka. Rasulullah pun berkata kepada orang-orang Yahudi itu. "Wahai kaum Yahudi, beritahukanlah kepadaku ke-12 lelaki di antara kalian yang bersaksi bahwasanya tiada tuhan, melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah. Niscaya Allah akan mengugurkan pada setiap Yahudi yang ada di bawah kolong langit, kemurkaan yang ditimpakan pada mereka." Seketika orang-orang Yahudi itu pun terdiam. Tak ada satu orang pun yang menjawab. Rasulullah kemudian mengulangi pernyataan sampai tiga kali, tetapi tak ada satu orang pun yang menjawab. Maka, Rasulullah pun berkata "Kalian tak mau? Maka demi Allah, akulah al Hasyir yang mengumpulkan dan akulah al Aqib yang datang kemudian dan akulah al Muqaffa yang dihormati. Kalian percaya atau mendustakan?," Nabi Muhammad pun pergi dengan disertai Malik al Asyjai. Ketika hampir keluar dari Sinagoge, tiba-tiba ada seorang lelaki Yahudi dari arah belakang Rasulullah berkata "Sepertinya engkau Muhammad." Lelaki itu pun menghadap pada kaumnya, yakni orang-orang Yahudi seraya berkata, “Lelaki macam apa kalian mengenal diriku di kalangan kalian, wahai kaum Yahudi?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab bahwa sesungguhnya mereka tidak mengenal seseorang pun yang lebih mengetahui tentang Alkitab dan lebih mengerti tentang isinya dibandingkan lelaki Yahudi itu dan silsilah keluarganya. Seketika itu lelaki Yahudi itu justru bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi sebagaimana dijelaskan dalam kitab samawi. “Sesungguhnya aku bersaksi dengan nama Allah bahwa dia adalah nabi yang kamu dapati tercantum dalam Taurat dan Injil.” Akan tetapi, kaum Yahudi tidak memercayai ucapan lelaki itu dan menyebutkannya telah berdusta dan membantahnya. Rasulullah kemudian menimpali bahwa sesungguhnya orang-orang Yahudi itulah yang berdusta dan perkataannya tidak diterima. Lelaki Yahudi yang paling pandai di antara kaumnya itu pun menghampiri Nabi Muhammad dan mengakui kenabian Rasulullah. Dia adalah Abdullah bin Salam. Setelah itu Rasulullah, Malik al Asyjai dam Abdullah bin Salam meninggalkan orang-orang Yahudi itu. Maka, Allah menurunkan surah al Ahqaf ayat 10 قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَكَفَرْتُمْ بِهِ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ مِثْلِهِ فَآمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ “Katakanlah Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui kebenaran yang serupa dengan yang tersebut dalam Alquran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” Begitu pun kisah raja Romawi, yakni Heracleus yang mengakui tentang kenabian Rasulullah ketika berbicang dengan Abu Sufyan yang memimpin rombongan ke Syam. Kepada Abu Sofyan Heracleus mengatakan “Seandainya semua apa yang kamu katakan ini benar, pasti dia akan menguasai kerajaan yang ada di bawah kakiku ini. Sungguh aku telah menduga bahwa dia tidak ada di antara kalian sekarang ini, seandainya aku tahu jalan untuk bisa menemuinya, tentu aku akan berusaha keras menemuinya hingga bila aku sudah berada di sisinya pasti aku akan basuh kedua kakinya." Untuk kisah lengkapnya bisa melihat hadits Bukhari nomor 6. Sumber alukah
Salahsatu kewajiban bagi setiap muslim adalah mengimani kitab-kitab Allah yang telah diturunkan-Nya kepada para nabi-Nya. Kitab-kitab yang wajib diimani adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Akan tetapi Al-Quran sudah menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya yang sudah terdapat banyak penyelewengan yang dilakukan oleh para Ahli Kitab sehingga kitab tersebut tidak asli 100% lagi. Di dalam Al Pertanyaan Saya mohon informasi, apakah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam disebutkan dalam Injil? Apakah namanya benar-benar disebutkan atau sekedar isyarat saja? Referensi apa yang dapat digunakan dalam masalah ini. Apakah para penulis dan penerjemah Injil telah melakukan penyimpangan dalam masalah ini? Teks Jawaban Taala berfirman dalam Kitabnya وإذ قال عيسى ابن مريم يا بني إسرائيل إني رسول الله إليكم مصدقا لما بين يدي من التوراة ومبشرا برسول يأتي من بعدي اسمه أحمد فلما جاءهم بالبينات قالوا هذا سحر مبين سورة الصف 6 “Dan ingatlah ketika Isa Ibnu Maryam berkata "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad Muhammad." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "Ini adalah sihir yang nyata." SQ. As-Shaff 6 Allah Ta’ala berfirman , الذين يتبعون الرسول النبي الأمي الذي يجدونه مكتوبا عندهم في التوراة والإنجيل يأمرهم بالمعروف وينهاهم عن المنكر ويحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث ويضع عنهم إصرهم والأغلال التي كانت عليهم فالذين آمنوا به وعزروه ونصروه واتبعوا النور الذي أنزل معه أولئك هم المفلحون سورة الأعراف 157 “yaitu orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka Itulah orang-orang yang beruntung.” SQ. Al-A’raf 157 Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah disebut dalam kitab Taurat dan Injil, meskipun Yahudi dan Nashrani mengaku bahwa hal itu tidak ada. Namun firman Allah Ta’ala lebih baik pembicaraannya dan lebih benar. Yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya adalah sebagai berikut Pertama Disebutkan dalam kitab Taurat lembaran kedua perbaikan, paragraph 18 dan 19, “Wahai Musa, Aku akan utus seorang Rasul untuk Bani Israil dari sudara mereka seperti engkau, aku jadikan firmanku padanya dan menyampaikan kepada mereka apa yang diperintahkan kepadanya. Orang yang tidak menerima ucapan Nabi tersebut yang berbicara atas namaKu, maka Aku akan menghukumnya dan keturunannya.” Teks ini ada pada mereka hingga sekarang. Ucapan “Dari saudara mereka”, seandainya Nabi tersebut dari kalangan mereka, maka Dia akan berkata Aku akan utus seorang Nabi dari kalian’ akan tetapi Dia berfirman Dari saudara mereka’ maksudnya adalah dari anak keturunan Ismail. Kedua Disebutkan dalam kitab Injil Yohanes perbaikan keenambelas, paragraph 16-17, “Sesungguhnya yang baik bagi kalian adalah aku berangkat, karena jika aku tidak berangkat farkalit tidak mendatangi kalian. Jika aku pergi, akau akan utus dia kepada kalian. Jika datang, maka dia akan mengecam dunia atas dosa. Aku memiliki firman yang banyak yang akan Aku sampaikan kepada kalian, akan tetapi kalian tidak dapat menanggungnya. Akan tetapi, jika telah datang ruhul haq, maka dialah yang akan membimbing kalian kepada seluruh kebenaran, karena dia tidak berbicara dari dirinya, akan tetapi dia berbicara sebagaimana yang dia dengar dan menyampaikan kepada kalian semua apa yang sampai kepadanya.” Kesimpulan ini tidak berlaku kecuali terhadap Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Ibnu Qayim rahimahullah berkata, “Dikatakan dalam kitab Taurat dalam lembaran kelima, “Allah datang dari Sinai, lalu tampak dais air dan di bukit Faran, bersamanya ada bukit-bukit kemenangan di tangan kanannya.” Ayat ini mengandung tiga kenabian; Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Kedatangannya dari Sinai, dia merupakan gunung tempat Allah berbicara dengan Nabi Musa serta kabar tentang kenabiannya. Penampakannya di Sair, dia tempat munculnya Almasih di Baitulmaqdis, Sair merupakan kampung yang dikenal hingga sekarang. Ini merupakan kabar gembira bagi kenabian Almasih. Faran adalah Mekah. Allah menyerupakan kenabian Musa dengan kedatangan Subuh, sedangkan kenabian Almasih sesudahnya dengan pancaran cahaya, sedangkan kenabian penutup Nabi dengan meningginya matahari dan cahayanya yang tampak menerangi ufuk. Dan kenyataannya terjadi demikian sebagaimana disampaikan secara persis. Karena Allah Ta’ala ingin memecahkan malam kekufuran dengan Nabi Musa, maka dia meneranginya dengan fajar kenabian, lalu sinarnya semakin terang dengan kenabian Isa Almasih, dan cahayanya semakin sempurna dan terbuka menyeluruh bumi dengan kenabian Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Disebutkannya kenabian yang tiga ini yang mengandung kabar gembira, sesuai dengan apa yang Allah sebutkan dalam awal surat, والتين والزيتون ، وطور سينين ، وهذا البلد الأمين “Demi buah Tin dan buah Zaitun, dan demi bukit Sinai, Dan demi kota Mekah ini yang aman. “ SQ. At-Tin 1-3 Lihat Hidayatul Hayari, hal. 110, serta apa yang disebutkan oleh Ibnu Qayim dalam perjanjian lama lembarang kedua perbaikan 33 paragraf 1 Keempat Syekh Abdulmajid Azzandani menyebutkan dalam kitabnya Kabar gembira kedatangan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dalam kitab terdahulu’ Sesungguhnya dalam Injil Barnabas, bab 22, disebutkan di dalamnya, “Hal ini akan tetap demikian, hingga datang Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Yang apabila datang, maka dia akan menyingkap penipuan yang menimpa orang-orang yang beriman kepada syariat Allah.” Disebutkan dalam lembaran Asy’iya, “Aku jadikan namamu Muhammad wahai Muhammad, wahai makhluk suci Tuhan, namamu telah ada sejak dahulu.” Disebutka dalam lembaran Asyiya, “Aku memberikannya apa yang tidak Aku berikan kepada selainnya, Ahmad, dipuji Allah dengan pujian yang baru, akan datang menjadi makhluk paling utama di muka bumi, manusia akan gembira dengannya, mereka akan bertauhid dengan penuh kemuliaan, mereka akan mengagungkannya di semua tempat.” Para ulama telah menyebutkan sejumlah tempat yang di dalamnya disebutkan nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kadang dengan menyebut namanya secara jelas, kadang dengan menyebut sifatnya yang tidak sesuai kecuali dengan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Anda dapat merujuk teks-teks tersebut dalam link berikut; Ketahuilah bahwa pada kitab-kitab Injil dan Taurat yang ada sekarang telah terjadi perubahan. Para sejarawan non muslim pun telah memastikan hal ini. Akan tetapi, walaupun demikian, kita tetap masih mendapatkan berita gembira teentang kedatangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Syekh Rahmatullah Alhindi telah menyebutkan Ketahuilah, seseorang semestinya mempersenjatai dirinya dengan ilmu yang benar dan cukup ketika akan berdebat dengan orang Nashrani. Karena, walaupun mereka tidak memiliki argument, hanya saja mereka berusaha menebar syubhat keraguan di tengah manusia agar mereka menyerah kepadanya dan kebenaran tersembunyi. Allah Maha menyempurnakan cahayaNya walaupun orang-orang kafir membencinya. Di antara kitab yang bermanfaat dalam masalah ini adalah Izharul Haq’ karangan Syekh Rahmatullah Alhindi, kitab Hidayatul Hayari’ karangan Ibnu Qayim dan sebelumnya Aljawabul Ashshahih’ karangan Ibnu Taimiah. Wallahua’lam. Perlukita cermati bahwa sosok Rasulullah saw sebagai utusan Allah sudah diceritakan oleh Allah dalam Kitab Taurat dan Injil. kitab-kitab suci yang hadir sebelum al-Qur'an sudah menjelaskan dengan detail tentang kepribadian Muhammad saw sebagai utusan Allah. Masnida (2016) Pengingkaran Bani Isra'il terhadap kerasulan Nabi Muhammad dalam MALANGTIMES - Nama kecil Rasulullah SAW adalah Muhammad. Itu sebabnya, Rasulullah SAW juga sangat dikenal sebagai Nabi Muhammad SAW. Sebelum identitas sebagai Rasulullah SAW terbuka, nama Nabi Muhammad SAW bahkan sudah tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil sebagai nabi terkahir. Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian menyampaikan, identitas Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah atau Rasulullah SAW pada dasarnya telah diungkapkan melalui berbagai tanda-tanda. Baca Juga Mata Terluka Saat Perang Khaibar, Ludah Rasulullah Menjadi Jalan Kesembuhan Ali Salah satunya disampaikan oleh pendeta termasyhur di Negeri Syam bernama Bakhirah. Pendeta tersebut menjadi salah satu pendeta yang selalu menunggu kehadiran nabi terakhir sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kisah itu bermula saat Nabi Muhammad SAW yang masih berusia 12 tahun ikut serta dalam rombongan sang paman yaitu Abu Thalib untuk berdagang ke Negeri Syam. Perjalanan itu menjadi perjalanan pertama Rasulullah SAW. Karena sebelumnya, anak-anak tak pernah disertakan dalam perjalanan panjang untuk berjualan. Namun saat itu, Nabi Muhammad menangis dan memohon kepada pamannya untuk ikut dalam perjalanan berdagang. Sampai pada akhirnya sang paman mengizinkan Nabi Muhammad ikut serta dalam perjalanan. Saat hendak sampai ke Negeri Syam, Pendeta Bakhirah yang selalu mengamati perjalanan orang Jazirah Arab dari jendela melihat hal berbeda dari rombongan Rasulullah SAW dengan sang paman. Bakhirah saat itu melihat jika rombongan Nabi Muhammad SAW dan pamannya selalu diiringi awan. Sehingga terlihat sangat teduh dibanding dengan para pedagang lain yang berjalan secara berkelompok. Bukan hanya itu, Bakhirah juga melihat daun-daun pohon menunduk saat rombongan Rasulullah SAW berteduh di bawah pohon. Hal itu membuat Bakhirah heran dan meminta staffnya mengundang rombongan Rasulullah SAW dan sang paman untuk makan di dalam gereja. Maka undangan itu diterima, dan paman Rasulullah SAW beserta rombongan masuk serta menikmati jamuan. Sedangkan Rasulullah SAW ditinggalkan di luar untuk menjaga barang-barang. Karena tradisi orang Arab Quraisy saat itu, menjadi sebuah aib jika orang dewasa makan bersama dengan anak kecil. Tradisi saat itu, anak kecil selalu makan setelah orang tua selesai makan. Bakhirah yang paham betul dengan ciri-ciri nabi terkahir sebagaimana tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil pun melihat satu persatu tamu yang memenuhi undangannya. Maka dilihatnya tak satupun yang sesuai dengan ciri yang disampaikan dalam Kitab Taurat dan Injil. Maka Bakhirah bertanya, "Apakah masih ada orang dari kafilah yang tidak ikut?" maka dijawab jika masih ada. Seorang anak kecil yang ditinggal bersama barang-barang. Bakhirah kemudian meminta untuk bertemu dan mendapat izin. Maka Bakhirah bertemu dengan Rasulullah SAW dan melihat ciri-cirinya sebagaimana didetailkan dalam Kitab Taurat dan Injil. Ciri Rasulullah SAW adalah memiliki alis seperti busur panah berwarna hitam, kulit putih, pipi kemerahan, rambut berombak, dan pundak kanan memiliki tanda kenabian, berupa daging gumpalan berwarna merah dan dikelilingi bulu yang lebat. Semua nabi pun memiliki ciri tanda di punggung yang sama. Bakhirah pun bertanya pada Rasulullah SAW yang saat itu masih berusia 12 tahun, "Hai anak kecil, saya bertanya kepada kamu atas nama Lat dan Uzza, jujurlah." Maka Rasulullah SAW menjawab, “Jangan engkau sebutkan nama dua berhala itu. Karena saya tidak menyukai keduanya.” Belum pernah orang Quraisy seperti itu. Karena dulu, orang Quraisy telah mempertuhankan dua berhala tersebut. Namun Rasulullah SAW yang masih berusia 12 tahun menegaskan jika ia membencinya. Baca Juga Kisah Lucu Nabi Palsu Saat Hendak Meniru Mukjizat Rasulullah SAW Hal itu membuat Bakhirah heran dan terkejut. Maka saat itu Bakhirah meminta izin untuk melihat pundak kanan Rasulullah SAW, dan diizinkan. Saat itu Bakhirah melihat tanda kenabian Rasulullah SAW sambil mencium pundak Rasulullah SAW dan memeluknya. Lalu Bakhirah berkata, “Kaulah orangnya." Bakhirah kemudian membawa Rasulullah SAW masuk ke dalam gereja. Padahal saat itu orang Arab beranggapan jika anak kecil ikut makan dengan orang dewasa adalah sebuah aib yang memalukan. Maka Bakhirah bertanya mengapa saat itu Rasulullah SAW ditinggalkan di luar. Rombongan menjawab jika itu dikarenakan Rasulullah SAW merupakan anak kecil. Lalu Bakhirah kembali bertanya, "Siapa wali dari anak ini?" Kata Abu Thalib, "Saya ayahnya." Maka Bakhirah berkata, "Kau dusta. Anak ini ayahnya mati saat dia masih di kandungan berusia enam bulan. Ibunya meninggal saat ia usia enam tahun. Kakeknya menaunginya selama dua tahun sampai usia delapan tahun. Kalaupun benar kau walinya, maka kau adalah pamannya." Abu Thalib heran dan Bakhirah mengambil serta menunjukkan Kitab Injil sembari berkata, “Anak ini adalah Nabi terakhir yang ditunggu-tunggu oleh seluruh ahli kitab. Tapi bawa dia kembali ke Arab sekarang. Karena jika orang Yahudi tahu dia keturunan Arab, pasti akan dibunuh. Karena orang Yahudi maunya adalah keturunan dari Israil.” Akhirnya Abu Thalib membawa Rasulullah SAW kembali pulang dengan rasa ketakutan. Jauh sebelum itu, kakek Rasulullah SAW yaitu Abdul Munthalib telah terlebih dulu bertemu dengan seorang pendeta. Saat itu, sang kakek dengan tiga orang temannya. Saat bertemu, pendeta tersebut berkata kepada Abdul Munthalib, "Akan keluar dari kotamu nabi terakhir, dan namanya Muhammad." Maka Abdul Munthalib bertanya dari mana pendeta itu tahu, dan pendeta menjawab jika itu telah dijelaskan dalam Kitab Taurat dan Injil. Kemudian Abdul Munthalib kembali ke Arab bersama tiga kawannya, dan sepakat menamai cucunya Muhammad jika salah satu di antara cucu mereka lahir terlebih dulu. Lalu Abdul Munthalib saat itu menjadi yang pertama memiliki cucu laki-laki. Maka saat itu, Abdul Munthalib memberi nama cucunya Muhammad. Itu sebabnya, saat memberikan berita tentang kenabiannya, Rasulullah SAW juga menyampaikan jika ia merupakan cucu dari Abdul Munthalib. Sebagaimana juga tercatat dalam Kitab Taurat dan Kitab Injil. Berita kenabian itu disampaikan Rasulullah SAW dengan berkata, "Aku adalah Nabi, tidak ada dusta di situ, dan aku adalah cucu dari Abdul Munthalib," HR Bukhori Muslim. Yahudipada masa Rasulullah SAW mengakui ciri-ciri beliau di Taurat.

Ilustrasi ahlul kitab. Ahlul Kitab mengingkari risalah Nabi Muhammad SAW meski ada dalam kitab suci mereka JAKARTA - Para ahlul kitab dengan sengaja menyembunyikan kebenaran yang diturunkan Allah SWT dalam kitab Taurat maupun Injil. Mereka pun memutar balikan hukum dengan mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Pengurus Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Imam Besar Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan UAD, Ustadz Nur Kholis, menjelaskan bahwa yang disembunyikan oleh para ahlul kitab adalah tentang ciri-ciri kenabian dari Nabi Muhammad SAW. Menukil keterangan Ibnu Abbas dalam tafsir al kabir, terdapat beberapa tokoh ahlul kitab salah satunya adalah Ka'ab bin Asyraf yang menyembunyikan informasi yang sangat penting bagi umat manusia yaini tentang ciri-ciri rasul terakhir yang telah digambarkan dalam Taurat dan Injil. Ka'ab dan para pemimpin ahlul kitab lainnya sangat mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar nabi dan rasul terakhir. Sebagaimana ciri-cirinya telah disebutkan dalam Taurat dan Injil. Akan tetapi mereka menyembunyikan kebenaran itu dari setiap manusia. Menurut Ustadz Nur Kholis para ahlul kitab mempunyai kepentingan duniawi sehingga menyembunyikan kebenaran tentang kenabian Nabi Muhammad SAW. Sebab pada masa lalu Ka’ab dan para tokoh ahlul kitab lainnya begitu sangat dihormati dan dimuliakan. Para pengikutnya pun dengan senang hati memberikan berbagai hadiah. Sehingga para ahlul kitab khawatir kebesaran mereka akan hilang bila orang-orang mengetahui tentang nabi dan rasul terakhir sebagaimana dijelaskan Taurat dan Injil. "Mereka merasa kehilangan pamornya, kepentingan duniawi yang selama ini tercukupi dengan apa yang dihadirkan oleh umatnya itu nanti bisa hilang. Maka mereka berupaya keras untuk menutupi identitas Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir," kata Ustadz Nur Kholis saat mengisi kajian tafsir surat Al Baqarah ayat 174-176 إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۙ أُولَٰئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ نَزَّلَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit murah, mereka itu sebenarnya tidak memakan tidak menelan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.” “Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!” Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang kebenaran Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh dari kebenaran.” Ustadz Nur Kholis yang juga Dekan Fakultas Agama Islam UAD Yogyakarta mengatakan yang dilakukan Ka'ab bin Asyraf dan para ahlul kitab lainnya saat itu adalah penyembunyian kebenaran yang maha besar. “Mereka telah melakukan dua kejahatan yaini menyembunyikan ayat-ayat Allah SWT dan menyesatkan umat manusia,” kata dia dalam yang diselenggarakan Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan UAD, Bantul, Yogyakarta beberapa waktu lalu. sumber Harian Republika

oMPxfy.
  • jsgzl33cb8.pages.dev/215
  • jsgzl33cb8.pages.dev/699
  • jsgzl33cb8.pages.dev/558
  • jsgzl33cb8.pages.dev/789
  • jsgzl33cb8.pages.dev/405
  • jsgzl33cb8.pages.dev/354
  • jsgzl33cb8.pages.dev/811
  • jsgzl33cb8.pages.dev/961
  • jsgzl33cb8.pages.dev/270
  • jsgzl33cb8.pages.dev/206
  • jsgzl33cb8.pages.dev/824
  • jsgzl33cb8.pages.dev/152
  • jsgzl33cb8.pages.dev/319
  • jsgzl33cb8.pages.dev/835
  • jsgzl33cb8.pages.dev/809
  • nabi muhammad dalam injil dan taurat