PolsekLabakkang - Sebagai salah satu tugas pokok kepolisian dan Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dan tetap menciptakan siskamtibmas di wilayah hukum polsek labakkang agar tetap kondusif khususnya pada malam hari *Personil piket yang malam yang di pimpim oleh *KA SPK AIPTU HASANUDDIN DAN BHABINKAMTIBMAS AIPDA HARDIMAN SYAM* melaksanakan patroli ditempat objek
Jakarta - Sejak draft RUU Kesehatan 'bocor' pada tahun 2022, para tenaga medis dan kesehatan gelisah. Ini karena proses rancangan RUU dinilai tidak transparan sekaligus isi RUU tersebut yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman bagi para tenaga medis dan kesehatan untuk bekerja. Tanggapan RUU Kesehatan Omnibus Law di atas disampaikan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Harif Fadhillah. Menurutnya, suara atau aspirasi dari tenaga kesehatan juga masih belum didengar sepenuhnya oleh Pemerintah. Desak Penundaan RUU Kesehatan, Hal Ini yang Dikritisi LKMI PB HMI Tolak RUU Kesehatan, Badko HMI Jabodetabeka-Banten Mementingkan Nakes Asing Ahli Hukum Tata Negara Sebut RUU Kesehatan Tak Diposisikan sebagai Sarana Mendulang Keuntungan "Bahkan selama 3 tahun masa pandemi, para tenaga medis dan kesehatan selalu berada di garis depan dan benteng terakhir untuk melindungi Pemerintah dan masyarakat. Tidak sedikit nyawa tenaga medis dan kesehatan yang menjadi korban," jelas Harif dalam Orasi Aksi Damai Organisasi Profesi Jilid 2 yang diadakan di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin 5/6/2023. "Namun, usai bekerja keras membantu memulihkan situasi kesehatan di Indonesia, seruan para tenaga medis dan kesehatan akan RUU Kesehatan seperti angin lalu bagi Pemerintah, sebagaimana terjadi sebelumnya dalam pembuatan Undang-Undang UU Cipta Kerja yang tidak transparan." Belum Tampak Perbaikan Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan Senada dengan Harif, Ketua Ikatan Bidan Indonesia IBI Emi Nurjasmi menekankan, Rancangan Undang-Undang RUU Kesehatan belum terlihat ada perbaikan dari sisi perlindungan hukum tenaga medis dan kesehatan. “Belum tampak perbaikan dari perlindungan hukum bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam hal kontrak kerja, sebagaimana undang-undang existing yang seharusnya cukup dibuat peraturan perundang-undangan pada tingkat di bawahnya yang lebih spesifik,” Pembahasan RUU KesehatanPada Aksi Damai Jilid 2 hari ini, Senin, 5 Juni 2023, lebih dari 100 Ribu Tenaga Medis dan Kesehatan Lakukan Aksi Damai Serentak di seluruh wilayah di Indonesia. Tuntutannya adalah kembali menyuarakan untuk Setop Pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law. Kali ini, sekitar para tenaga medis dan kesehatan yang tergabung dalam 5 Organisasi Profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia IDI, Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI, Ikatan Bidan Indonesia IBI, Ikatan Apoteker Indonesia IAI serta banyak forum tenaga kesehatan dan masyarakat kesehatan kembali menyuarakan kegelisahannya dalam Aksi Damai Jilid 2. Sementara itu, secara total, terdapat sekitar 100 ribu tenaga medis dan kesehatan yang melakukan aksi damai serentak di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah Bersikeras Ketok RUU Kesehatan Berbagai upaya diskusi telah dilakukan oleh para tenaga medis dan kesehatan yang tergabung dalam 5 Organisasi Profesi Medis dan Kesehatan PB IDI, PPNI, IBI, PDGI, dan IAI di Indonesia, namun Pemerintah tetap bersikeras bahwa RUU Kesehatan ini harus diketok palu. Padahal, para tenaga medis dan kesehatan melalui 5OP telah memberikan masukan bahwa untuk penanganan masalah kesehatan yang ada dan mendatang tidak perlu membuat Undang-Undang baru. Selain itu, masih ada banyak permasalahan kesehatan di Indonesia terutama di wilayah terpencil yang jauh lebih urgensi Sengketa di Luar PengadilanIlustrasi RUU Kesehatan yang sedang dibahas Pemerintah dan DPR RI dinilai lebih baik dalam mengatur perlindungan hukum tenaga kesehatan nakes, salah satunya penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Credit Kesehatan yang sedang dibahas Pemerintah dan DPR RI dinilai lebih baik dalam mengatur perlindungan hukum tenaga kesehatan nakes. Rancangan undang-undang dengan metode omnibus law ini memperkuat perlindungan nakes dibanding aturan dalam undang-undang kesehatan yang telah eksisting. Penilaian di atas disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto yang juga sebagai anggota Panitia Kerja Panja dari Fraksi PDI-Perjuangan. Ia turut menyerap aspirasi masyarakat terkait RUU Kesehatan. "RUU Kesehatan jika dicermati lebih dalam justru lebih baik dalam perlindungan hukum. Misalnya, pada Pasal 327 yang menyebutkan, tenaga medis atau tenaga kesehatan diduga melakukan kesalahan dalam menjalankan profesinya yang menyebabkan kerugian kepada pasien, perselisihan yang timbul akibat kesalahan tersebut diselesaikan terlebih dahulu melalui alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan," tutur Edy melalui pernyataan resmi yang diterima Health beberapa waktu lalu. "Pada pasal sebelumnya telah disebutkan, bagaimana penyelesaian masalah sebelum sampai ranah hukum. Misalnya, Pasal 320-322 yang menuliskan, mekanisme pelaporan tindakan tenaga medis atau kesehatan yang berpotensi merugikan." Tindak Lanjut Majelis Kedisiplinan Mekanisme pelaporan yang dimaksud melalui konsil kedokteran atau keprofesian lain. Kemudian ditindaklanjuti oleh majelis kedisiplinan di masing-masing organisasi profesi kesehatan. “Sebelum seseorang diproses hukum, maka di luar pengadilan di fasilitasi oleh majelis disiplin. Umumnya, yang melakukan pelanggaran hukum itu didahului dengan pelanggaran etik dan disiplin,” jelas Tenaga Kesehatan Sejak Masih BelajarDitambahkan Edy Wuryanto, dalam Daftar Inventaris Masalah DIM yang sudah dikirimkan oleh Pemerintah kepada DPR terdapat usulan perlindungan tenaga medis dan kesehatan sejak masih belajar atau menempuh pendidikan. Hal itu tertulis dalam DIM RUU Kesehatan dari Pemerintah pasal 208E. Begitu juga perlindungan hukum tenaga kesehatan yang bertugas saat wabah, Kejadian Luar biasa KLB atau bencana yang tertuang dalam Pasal 408 ayat 1. “Tentunya DPR dan Pemerintah akan terus membahas untuk menyempurnakan kekurangan di setiap pasal,” ujarnya. Perlindungan Hukum Jadi Concern Dinamika RUU Kesehatan terus berlanjut. Beberapa waktu lalu, Panitia Kerja Panja RUU Kesehatan dari Komisi IX DPR RI menerima perwakilan dari organisasi profesi kesehatan dan perwakilan masyarakat yang peduli terkait kesehatan. “Hal-hal yang menyangkut perbedaan pendapat tentang mutu SDM kesehatan, sistem pendidikan kesehatan terutama pendidikan spesialis, lalu perlindungan hukum tenaga kesehatan menjadi concern kami,” kata Edy. Legiselator dari Dapil Jawa Tengah III ini. Ia meyakini bahwa setiap opini membawa kebaikan. Sehingga perlu memberi ruang kepada seluruh pihak untuk mengungkapkan 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. berkaitandengan hal tersebut, Sesuai Dengan Surat Perintah Kapolres Bangli Nomor : Sprin/ 45 / I / Patroli.5.1.1 / 2022 Tanggal 1 Januari 2022. Selain itu, giat Patroli yang dilaksanakan juga sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tengah melakukan pengisian bahan bakar. Uploaded byVera 0% found this document useful 0 votes92 views12 pagesDescriptionLp gangguan rasa aman dan nyamanOriginal TitleLp Gangguan Rasa Aman NyamanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes92 views12 pagesLP Gangguan Rasa Aman NyamanOriginal TitleLp Gangguan Rasa Aman NyamanUploaded byVera DescriptionLp gangguan rasa aman dan nyamanFull descriptionNah di postingan kali ini, kami menyediakan 8 tips mengatur rumah agar bisa menfasilitasi anggota keluarga yang memiliki gangguan dengar, agar bisa meningkatkan kemampuan mendengar sehingga bisa meningkatkan rasa aman mereka saat di rumah. 1: Instal alarm asap rumah dan/atau sistem keamanan rumah dengan lampu strobo.
Download Free DOCXDownload Free PDFLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN PENDAHULUAN GANGGUAN AMAN DAN Baiti2019, LP NYAMAN NYERINoorbaiti Poltekkes BanjarmasinRelated PapersLAPORAN PENDAHULUAN NYERIRizky AdityaView PDFaskepAriska AriskagoutView PDFUULYAKTI UTUHUlya HilmqASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR CRURIS SENISTRA 1/3 PROKSIMAL PADATN. I DI RSUD TEMANGGUNGView PDFAsuhan Keperawatan pada dengan Prioritas Masalah PROGRAM STUDI DIIIGhiyas RahmatView PDFLAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA CAPITISwiwi rezkyView RatnaView PDF01-gdl-sriutamip1-583-1-kti sri-idewi asnaniView PDFDo dsEvi NurhandayaniView PDFLAPORAN PENDAHULUAN OMIMaulidyati SofyanView PDFRESUME GADAR CKD DI RUANG IGD RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH BANDUNGEndang Mustofa, PDFAGARMEMBERIKAN RASA AMAN DAN NYAMAN BAGI MASYARAKAT PERSONIL POLSEK BULANG RUTIN MELAKSANAKAN PATROLI JALAN KAKI yang belum Vaksin agar segera melaksanakan Vaksinasi juga menerapkan protokol kesehatan serta antisipasi kejahatan C3 dan gangguan Kamtibmas. Selama pelaksanaan kegiatan Patroli jalan kaki dan Sambang dialogis terdapat
KELOMPOK 3 XII KEP 1KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN DAN NYAMAN Kelompok Safety 02 091. Amelia Eka Safara 102. Faris Satria Raja Putra C. 133. Ganesya Rulli Eka Putri 144. Isybela Oktaviani 205. Mardiatul Munawaroh6. Risma Syaharani PurnomoSMK KESEHATAN BINA KARYA MEDIKA PONOROGOA. Pengertian Mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan aman didefinisikan oleh Maslow dalam Potter & Perry 2006 sebagai suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan psikologis P o t t e r & Perry 2006. Kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari, kelegaan kebutuhan telah terpenuhi, dan transenden keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri Kolcaba, 1992 dalam Potter & Perry 2006 . Berbagai teori keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Konsep kenyamanan mempunyai subjektifitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan B. Macam atau Jenis Kebutuhan Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu 1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh. 2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial. 3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan. 4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna dan unsur alamiah lainnya. Perubahan kenyamanan adalah dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap rangsangan yang berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensional atau gambaran adanya "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. Masalah Pemenuhan Kebutuhan Faktor yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan meliputi 1. Emosi Kondisi psikis dengan kecemasan, depresi, dan marah akan mudah mempengaruhi keamanan dan kenyamanan. 2. Status Mobilisasi Status fisik dengan keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko cedera. 3. Gangguan Persepsi Sensori adanya gangguan persepsi sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan. 4. Keadaan Imunitas Daya tahan tubuh kurang memudahkan terserang penyakit. 5. Tingkat Kesadaran Tingkat kesadaran yang menurun, pasien koma menyebabkan respon terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur. 6. Informasi atau Komunikasi Gangguan komunikasi dapat menimbulkan informasi tidak diterima dengan baik. 7. Gangguan Tingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya. 8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok. 9. Status nutrisi Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu. 10. Usia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak- anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri. 11. Jenis Kelamin Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya. 12. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu D. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses keperawatan, pengkajian keperawatan ini bertujuan untuk menggali atau mendapatkan data utama tentang kesehatan pasien baik itu fisik, psikologis, maupun emosional Debora, 2013.3 "mk. keperawatan dasar - konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman." Diaksespada 28 Jul. Ardiansyah, 2012 yang harus dikaji pada klien yang mengalami penyakit gastritis adalah a. Pengkajian Anamnesis 1 Biodata Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama pasien, tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan pasien, pendidikan pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan. Selain itu juga dilakukan pengkajian tentang orang terdekat pasien. 2 Keluhan utama Selama pengumpulan riwayat kesehatan, perawat menanyakan kepada pasien tentang tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Setiap keluhan harus ditanyakan dengan detail kepada pasien disamping itu diperlukan juga pengkajian mengenai keluhan yang disarasakan meliputi lama timbulnya. 3 Riwayat Penyakit Sekarang Pada riwayat penyakit sekarang, perawat mengkaji apakah gejala terjadi pada waktu yang tertentu saja, seperti sebelum atau sesudah makan, ataupun setelah mencerna makanan pedas dan pengiritasi dan setelah mencerna obat tertentu atau setelah mengkonsumsi alhohol. 4 Riwayat penyakit dahulu Untuk mengkaji riwayat penyakit dahulu atau riwayat penyakit sebelumnya, perawat harus mengkaji apakah gejala yang berhubungan dengan ansietas, stress, alergi, makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu cepat. Selain itu perawat juga harus mengkaji adakah riwayat penyakit lambung sebelumnya atau pembedahan lambung. 5 Riwayat kesehatan keluarga Dalam riwayat kesehatan keluarga perawat mengkaji riwayat keluarga yang mengkonsumsi alkohol, mengidap gastritis, kelebihan diet, serta diet sembarangan. 18 Selain itu perawatan juga mananyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga. Selain pengkajian riwayat harus bisa diseimbangkan sesuai dengan kebutuhan seorang pasien. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang membantu perawat dalam mengumpulkan suatu data Wijaya & Putri, 2013.b. Pengkajian pola-pola fungsi Gordon adalah1 Pola Persepsi Kesehatan Persepti terhadap adanya arti kesehatan, penatalaksanaan kesehatan serta pengatahuan tentang praktek Pola nutrisi Mengidentifikasi masukan nutrisi dalam tubuh, balance cairan serta elektrolit. Pengkajian meliputi nafsu makan, pola makan, diet, kesulitan menelan, mual, muntah, kebutuhan jumlah zat Pola eliminasi Menjelaskan tentang pola fungsi ekskresi serta kandung kenih dan kulit. Pengkajian yang dilakukan meliputi kebiasaan deddekasi, ada tidaknya masalah defekasi, masalah miksi oliguria, disuri, frekuensi defekasi dan miksi. Karakteristik urine dan feses, pola input cairan, masalah bau Pola latihan-aktivitas Menggambarkan tentang pola latihan, aktivitas, fungsi pernapasan. Pentingnya latihan atau gerak dalam keadaan sehat maupun sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan dengan satu sama lain. Kemampuan klien dalam menata dirinya sendiri apabila tingkat kemampuannya 0 mandiri, 1 dengan alat bantu, 2 dibantu orang lain, 3 dibantu orang lain dan alat, 4 tergantung dalam melakukan ADL, kekuatan otot dan ROM, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman napas, bunyi napas, riwayat penyakit Pola kognitif perseptual Menjelaskan tentang persepsi sendori dan kognitif. Pola ini meliputi pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Dan pola kognitif memuat kemampuan daya ingat klien terhadap peristiwa peristiwa yang telah lama atau baru Pola istirahat dan tidur Menggambarkan pola tidur serta istirahat pasien. Pengkajian yang dilakukan pada pola ini meliputi jam tidur siang dan malam pasien, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi uruk, penggunaan obat serta mengaluh Pola konsep diri-persepsi diri Menggambarkan sikap tentan diri sendiri serta persepsi terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan konsep diri yang meliputi gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri Pola peran dan hubungan Menggambarkan serta mengatahui hubungan pasien serta peran pasien terhadap anggota keluarga serta dengan masyarakat yang berada dalam lingkungan sekitar tempat Pola reproduksi atau seksualMenggambarkan tentang kepuasan yang dirasakan atau masalah yang dirasakan dengan seksualitas. Selain itu dilakukan juga pengkajian yang meliputi dampak 20 sakit terhadap seksualitas, riwayat haid, pemeriksaan payudara sendiri, riwayat penyakit hubungan seks, serta pemeriksaan Pola koping dan Toleransi Stres Menggambarkan tentang pola cara menangani stress, yang meliputi dengan cara interaksi dengan orang terdekat menangis, dam lain Pola keyakinan dan nilai Menggambarkan tentang pola nilai dan keyakinan yang dianut. Menerangkan sikap serta keyakinan yang dianaut oleh klien dalam melaksanakan agama atau kepercayaan yang Pemeriksaan Fisik menurut Ardiansyah, 2012 adalah 1 Kesadaran pada awalnya compos mentis, adalah perasaan tidak berdaya. 2 Respirasi tidak mengalami gangguan. 3 Kardiovaskuler hipotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat vasokontriksi, warna kulit pucat, sianosis, dan kulit/ membrane mukosa berkeringat status shock, nyeri akut. 4 Persarafan sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu, disorientasi/bingung, dan nyeri epigastrium. 5 Pencernaan anoreksia, mual, muntah yeng disebabkan karena adanya luka duodenal, nyeri pada ulu hati, tidak toleran terhadap adanya makanan seperti cokelat dan makanan pedas serta membran mukosa Faktor pencetus Faktor-faktor pencetus dari gangguan ini menurut Ardiansyah, 2012 yaitu 1 Makanan, rokok, alkohol, obat-obatan, dan stresor faktor-faktor pencetus stress. 2 Kondisi psikologis. 3 Musculoskeletal ditunjukkan dengan adanya kelemahan dan kelelahan 4 Integritas ego, yaitu faktor stress akut, kronis, dan perasaan tidak Diagnosa Keperawatan Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis terhadap adanyapengalaman dan respon individu, keluarga ataupun komunitas terhadap masalahkesehatan, pada risiko masalah kesehatan atau pada proses kehidupan. Diagnosiskeperawatan adalah bagian vital dalam menentukan proses asuhan keperawatan yangsesuai dalam membantu pasien mencapai kesehatan yang optimal. Mengingatdiagnosis keperawatan sangat penting maka dibutuhkan standar diagnose keperawatanyang bisa diterapkan secara nasional di Indonesia dengan mengacu pada standardiagnosa yang telah dibakukan sebelumnya PPNI, 2016. Diagnosa keperawatan menurut PPNI, 2016 dalam buku Standar DiagnosaKeperawatan Indonesia adalah Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gejalapenyakit. Tanda dam gejala mayor, subjektif mengeluh mual, merasa ingin muntah,tidak berminat makan. Gejala dan tanda minor, subjektif merasa asam di mulut,sensasi panas/dingin, sering menelan, objektif saliva meningkat, Nurarif & Kusuma, 2015 diagnosa keperawatan yang mungkin munculpada penyakit gastritis adalah 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan berlebihan karena muntah 3. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi 4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan penatalaksanaan diet dan proses penyakit3. Intervensi Keperawatan Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dirancang oleh perawat,atau suatu perawatan yang di lakukan berdasarkan penilaian secara klinis danpengetahuan perawat yang bertujuan untuk meningkatkan outcome pasien atau keperawatan mencakup perawatan langsung serta perawatan tidaklangsung. Kedua perawatan ini ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakatdan orang-orang yang dirujuk oleh perawat, dirujuk oleh dokter maupun pemberianlayanan kesehatan lainnya PPNI, 2018. Tabel 1 Intervensi Keperawatan Pada Pasien GastritisNo Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan Keperawatan SLKI SIKI12 3 41 Ketidakseimbangan SLKI SIKInutrisi kurang darikebutuhan tubuh Status Nutrisi 1. Managemen Nutrisiasupan nutrisi a. Asupan gizi cukup a. Monitor terjadinyadalam tubuh tidakcukup untuk b. Asupan makanan terpenuhikebutuhan penurunan danmetabolism c. Asupan cairan terpenuhi kenaikan berat badan Monitor kalori dan asupan d. Berat badan makanan 23 4meningkat status gizi pasien dan kemampuane. Berat ideal sesuai pasien untuk memenuhidengan tinggi badan kebutuhan gizi d. Tentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan e. Managemen gangguan makan f. Monitor intake atau asupan cairan secara tepat g. Monitor berat badan sesuai secara rutin h. Berikan dukungan terhadap peningkatan berat badan dan perilaku yang meningkatkan berat badan i. Monitor lingkunga n selama makan j. Ajarka n pasien tentang konsep nutrisi yang baik k. Kolaborasi untuk23 4 mengembangkan rencana perawatan dengan melibatkan klien dan orang-orang terdekat dengan tepatKekurangan SLKI SIKIvolumecairan Keseimbangan 1. Managemenpenurunan Cairan cairanvolumecairan baik a. Berat badan stabil a. Monitorcairan status hidrasiintravaskuler, interstisial, b. Intake dan Monitor makanan ataudan output seimbangintraseluler Turgor kulit normal minuman yang dikonsumsi dan hitung asupan kalori harian b. Monitor status gizi c. Timbang berat badan setiap hari Dukung pasien dan membantu dalam pemberian makanan dengan baik d. Berikan cairan yang tepat 2. Managemen Muntah23 4 a. Identifikasi faktor- faktor yang menyebabkan muntah b. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit c. Ajarkan pasien untuk menghilangkan factor-faktor yang memicu, dapat menyebabkan muntah d. Berikan informasi penggunaan teknik non farmakologi e. Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi untuk mengelola muntah seperti, relaksasi, akupresurNyeri akut SLKI SIKIpengalaman Managemen Nyeriyang Kontrol Nyeriberhubunga 4n dengan a. Mengenalikerusakan kapan nyeri terjadi23pada jarungan b. a. Lakukanaktual Melaporkmaupun an nyeri pengkajian kembalifungsional berkurangyang secara dan tentangmendadak terkontrolatau lambat Melapork nyeri yangdan anberintensitas perubahan dirasakanringan sampai terhadapdengan gejala b. Berikan infoberat yang nyeri mengenai nyeriberlangsunglebih dari c. Berikantiga bulan. informasi yang akurat untuk meningkatkan pemahaman dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri d. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat, tim keseha tan untuk memilih tindakan penurun nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan 1. Pemberian Analgesik Tentukan lokasi,karakteristik, kualitas, keparahan nyeria. Cek adanyariwayat alergi obat23 4b. Monitortanda-tanda vitalsebelum memberikananalgesicc. Berikankebutuhankenyamanan danaktivitas lain yangdapat membantureaksi untukmemfasilitasipenurunan nyerid. Berikan analgesiksesuai waktuterutama pada saatnyeri memberatDefisiensi SLKI SIKIpengetahuan ketiadaan Pengetahuan 1. Pengajaranatau Proses Proses penyakitkurangnyasuatu Penyakit Berikan penilaianinforasikognitif tentang tingkatyang mengetahui faktorberhubungan penyebab pengatahuan pasiendengan topiktertentu tentang proses mengetahui tanda penyakit yang dan gejala spesifik komplikasi penyakit gastritis a. Jelaskan patofisiologi dari penyakit2 34b. Gambarkan tandadan gejala yang biasamuncul pada penyakitgastritis, dengan carayang tepatIdentifikasikemungkinanpenyabab penyakitgastritisc. Berikan informasipada pasien tentangkondisi,dengan carayang tepatd. Diskusikanpilihan terapi ataupenanganane. Instruksikanpasien mengenaltanda dan gejalauntuk melaporkanpada pemberiperawatan kesehatan,dengan cara yangtepatGangguan SLKI SIKIrasanyaman Status kenyamanan 1. Managemenperasaan Kenyamanantidak a. Menyatakannyaman, rasa nyamandalamdimensi23 4fisik, perasaan b. Rasa a. Ciptakan lingkungantidak nyaman yang tenang danyang mual mendukungdirasakan bisa berkurangberupa mualhingga b. Tentukan tujuanmuntah pasien dalam mengelola lingkungan dan kenyamanan sumber- sumber edukasi yang relevan dan berguna mengenai managemen penyakit 2. Managemen pengobatan a. Berikan tindakan akupresur tekanan atau pemijatan pada lokasi tubuh tertentu untuk menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi serta mencegah dan menurunkan mual. Pemijatan dilakukan pada titik ST36 lokasinya empat23 4 jari dibawah tempurung lutut sebelah luar tulang kering yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi fungsi lambung, titik K11 lokasinya pada telapak kaki bagian depan sejajar dengan jari tengah, dan titik SP4 tentang tindakan komplementer yang diharapkan bagian dalam kaki dekat dengan garis jempol kedua titik berfungsi secara kuat untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh, meningkatkan aliran darah ke pusat tubuh sehingga membuat tubuh menjadi rileks Titik RN13 lokasinya digaris tengah perut antara23 4pusar dantulang dadaatau lima jaridiatasumbilicus,kemuadiantitik RN11terletak tigajari diatasumbilicus,ST22 terletakduajari disampingRN11. TitikPC6lokasinya tigajari diataspergelangantangan danPC8 yangterletak padagaris telapaktangan Ajarkan pasien tentang tindakan kompleme nter yang diharapka nc. Berikan dan ajarkan tentang obat tradisional obat herbal jamu kunyit d. Berikan informasi tentang pengguna an obatSumber PPNI, 2018.3. Implementasi Keperawatan Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelahperencanaan keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah keempat dariproses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu pasienyang bertujuan mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak ataupun responyang dapat ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan serta keperawatan membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawatDebora, 2013.4. Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi keperawatan bertujuan menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah berjalan dengan baik dan tindakan berhasil dengan baik Debora, 2013. Evaluasi yang diharapkan dapat dicapai pada pasien gastritis dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah dapat mengontrol terhadap adanya gejala, menyatakan rasa nyaman, tidak adanya "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Nyeri Akut pada ...." Diakses pada 29 Jul. 2022.
Diagnosisgangguan rasa nyaman ditegakan apabila rasa tidak nyaman muncul tanpa ada cedera jaringan, Apabila ketidaknyamanan muncul akibat kerusakan jaringan, maka diagnosis yang disarankan ialah nyeri akut atau kronis Tautan SDKI - SIKI Gangguan Rasa Nyaman Intervensi Utama : Manajemen Nyeri Pengaturan Posisi Terapi Relaksasi